Malu

by - 10/15/2017 08:53:00 pm

assalamualaikum!

Nggak, aku bukan malu sama semut merah yang berbaris di dinding menatapku curiga seakan penuh tanya sedang apa disini. 
Nggak.
Bukan.

Beberapa hari yang lalu, seorang teman mengajak aku belajar bareng karena kami akan menghadapi ujian yang sama. Awalnya aku agak nggak percaya diri karena ngerasa di otakku tuh nggak ada apa-apanya, cetek, kan malu kalo ditanya apa-apa nggak tau.

Tapi kemudian dia bilang, "aku juga sudah banyak lupanya kok, makanya kita belajar bareng aja, belajar sendiri susah masuknya". OKE. Mungkin isi kepala dia sama kayak isi kepala aku. Kalaupun aku nggak berguna waktu bahas materi sejarah atau matematika, mungkin aku bisa bermanfaat dalam memberikan emotional support (HAHAHA).

Pikirku waktu itu, mungkin dia ini juga iseng nyoba ikutan ujian ini kaliya, toh dia udah punya pekerjaan juga.
Jadi, di tengah-tengah makan siang bersama beef bowl, aku bikin pengakuan sama dia, "aku ni nggak ada semangatnya belajar tau, beli buku latihan aja baru minggu lalu, ngisi-ngisi baru dikit."

Eh kemudian, aku ditampar pake kata-kata,

"kamu ini enak Nda, selesai wisuda, pendaftaran langsung buka. Aku harus nunggu selama setahun dulu baru bisa daftar.. temanku banyak yang mau daftar, tapi ijazahnya ditahan, kan kasihan. Peserta yang gagal waktu gelombang pertama juga banyak yang ingin daftar lagi, tapi nggak bisa"

"Emang kamu pengen banget lolos ya? Kalau nggak lolos sekarang, gimana?"

Dia senyum, lalu bilang, "harus lolos dong, jangan sampai enggak"

And guess what, my friend right here, he got a plan, bigger than "belajar agar lolos"
I can't help it but think, we all have the same chances, but not all of us will get that chance...
dan sekarang, aku punya kesempatan itu
tapi aku malah ngapain?
S A N T A I
M A L E S - M A L E S A N

Aku malu.
Tahu malu?
Tahu rasanya malu?

Aku ini sudah dikasih jalan --"kamu ini enak nda, selesai wisuda, pendaftaran langsung buka".
Upload berkas tunggu mepet-mepet waktu.
Sudah lolos, harus ujian...belajar? Malas.
Kemudian aku bertemu dengan teman yang memang berjuang biar bisa lolos ujian ini, yang menjadikan ujian ini sebagai langkah awal dalam mewujudkan rencana dia selanjutnya.
Coba?
Duh, aku malu semalu-malunya.

Ini udah bukan masalah aku yang sebentar lagi bakal ikut ujian dan aku malah males-malesan belajar,
tapi masalah aku yang kurang bersyukur dengan apa yang sudah aku dapat.

Nanda, lain kali, bersyukurlah lebih sering.





N.b. 
Terimakasih sudah mengingatkan dan menyadarkan :)

You May Also Like

0 comments